Kopiitudashat's Blog

July 14, 2009

Aksesi Iran ke dalam SCO : Potensi Geostrategis Iran Menghadapi AS

Filed under: Uncategorized — kopiitudashat @ 7:28 am


Abstract:
This article evaluates the Iran strategy in seeking the new geopolitical power by calculate the potential power she will get by joining the Shanghai Cooperation Organization (SCO). SCO and Central Asia itself has many roles in increasing Iran’s power especially after a sequence of economic sanction given by US. The article develops two interdisciplinary frameworks for the issue, included The geopolitics theory of Managerial Revolution and Mackinder’s geopolitics theory. The objectives of the article are to find the implications of Iran‘s accession in Shanghai Cooperation Organization both for the security defense opposing US influence and for her national economic development. Implications of the frameworks are discussed to emerging any alternative for Iran’s new geostrategic in contemporary world.

Keywords: Shanghai Cooperation Organization, oil and gas, US, Central Asia

Pendahuluan
Perubahan konstelasi dunia pasca Revolusi Islam Iran 1979, seperti runtuhnya Uni Soviet, Invasi Amerika Serikat (AS) ke Irak dalam rangka war on terrorism Irak, serta kehadiran pasukan AS dalam jumlah besar di negara-negara tetangga Iran membuat negara yang dulunya bernama Persia ini merasakan peningkatan ancaman keamanan dibanding dengan periode saat Perang Dingin. Keadaan semakin diperburuk oleh berbagai sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS dan PBB berkaitan dengan proliferasi nuklir yang dikembangkan Iran dan berbagai tindakan yang dianggap AS sebagai tindakan konfrontatif seperti pemasok senjata ke Taliban dan menyediakan suaka politik bagi tokoh-tokoh Irak yang melarikan diri sehingga negara mullah ini mendapat julukan sebagai axis of evil . Sanksi ekonomi ini secara langsung maupun tidak langsung mengancam ketahanan ekonomi Iran karena dalam Resolusi 1737 tahun 2006, Resolusi 31 Juli 2006, dan resolusi 1747 tanggal 24 Maret 2007 semua negara diminta untuk melakukan perdagangan senjata jenis apapun sekaligus tidak menyediakan bahan baku bagi Iran . Resolusi-resolusi ini juga meliputi pembekuan aset dan larangan pemberian bantuan keuangan. Keadaan tidak bertambah baik ketika pada pemerintahan Obama, AS memperpanjang sanksi ekonominya.
Seperti yang digambarkan oleh peta di bawah ini, dimana Iran berbatasan langsung dengan wilayah-wilayah yang diokupasi oleh AS seperti Afganistan dan Pakistan di sebelah timurnya, dan Irak serta Saudi Arabia di sebelah baratnya.

Berbagai faktor di atas membuat Iran melihat pentingnya suatu wadah yang dapat menghimpun kekuatan negara-negara kawasan untuk mengurangi, jika tidak bisa menghilangkan secara keseluruhan, kehadiran AS di wilayah tersebut. Wadah itu tidak harus berbentuk pakta pertahanan militer, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana wadah itu dapat menyelamatkan Iran dari krisis akibat sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh AS karena berbagai alasan dari nuklir hingga terorisme. Secara geopolitik, posisi geografis Iran sangat menguntungkan. Di sebelah utara, negara ini berdekatan dengan Azerbaijan, Rusia, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kazakhtan yang membentuk Shanghai Cooperation Organization (SCO) pada 15 Juni 2001 di Shanghai . SCO didirikan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di kawasan Eurasia sekaligus menghilangkan pengaruh AS di kawasan itu. Selain beranggotakan enam negara pendiri seperti yang telah disinggung sebelumnya, SCO memberikan posisi strategis bagi Iran dengan menjadikan Iran sebagai observer yang akan mengubah status itu mnejadi anggota resmi dalam waktu dekat.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah apakah aksesi Iran ke SCO akan dipandang sebagai geostrategi yang membawa dampak potensial yang menguntungkan bagi Iran dalam membendung pengaruh AS yang semakin meluas di Eurasia. Dalam menganalisis hal ini, penulis mendasarkan prediksinya pada apa yang akan didapat Iran dengan aksesinya ke SCO ditinjau dari pemikiran geopolitik Mackinder.
Dalam pemikiran geopolitik klasik, Mackinder menyebut Eurasia sebagai bagian penting pusat dunia . Siapa pun yang menguasai heartland akan menguasai dunia. Wilayah-wilayah ini, termasuk Iran, memiliki akses ke Laut Caspia. Salah satu negara pendiri SCO, Rusia, merupakan penghasil gas terbesar dunia sedangkan Kazakhstan mempunyai cadangan minyak dan gas yang sangat luas, sekitar 35 milyar barel dan merupakan dua kali dari cadangan di Laut Utara . Kashagan,perusahaan minyak Kazakhstan juga adalah perusahaan minyak yang terbesar ke lima di dunia. Perbandingan mengenai produksi gas dunia dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Grafik Cadangan gas dunia (dalam trilyar m3)

Secara demografis, power yang dimiliki SCO cukup kuat dengan jumlah penduduk total 2,6 milyar dan hampir setengah dari jumlah penduduk keseluruhan.
Berdasarkan pandangan Mackinder di atas, yang dibuktikan dengan kenyataan sumber daya yang dimiliki Asia Tengah, sekaligus kekayaan Iran sendiri Iran yang mengandung 125,8 milyar barel minyak serta akses langsung ke Selat Hormuz -celah sempit yang dilalui oleh 40% ekspor minyak – maka penulis beranggapan bahwa aksesi Iran ke dalam SCO akan menjadi geostrategi yang ampuh dalam pertahanan Iran di Eurasia.

Kerjasama Iran dengan Negara-Negara Asia Tengah
Walaupun hanya berposisi sebagai observer, namun Iran telah menjalin kerjasama yang erat dengan negara-negara anggota SCO. Tahun 2006, Iran menandatangani kesepakatan bernilai 100 milyar dolar dengan China untuk pengembangan sumber minyak Yadavaran dan akan menjual 250 million tons LNG ke China untuk 25 tahun ke depan terhitung tahun 2006 . China juga telah memberikan investasi yang besar untuk pembangunan infrastruktur Iran. Beijing juga menjadi pemasok senjata dan alat pertahanan militer terbesar Iran sekaligus membantu pengembangan teknologi misil Iran termasuk air-to-air missiles, surface-to-air missiles, and anti-shipping cruise missiles. Hubungan keduanya sudah berlangsung lama, terutama sejak Perang Irak-Iran dimana China menjadi aktor yang penting dalam penyediaan senjata Iran. China menjadikan hubungannya dengan Iran sebagai senjata melawan AS, khususnya ketika AS condong memberikan dukungan senjata dan kelengkapan dirgantara pada Taiwan.
Hubungan Iran dengan Rusia juga berlangsung baik. Pada tahun 2006, perusahaan minyak Rusia Lukoil dan perusahaan minyak negara Kazakh Kasmunaigas menawarkan kerjasama dengan Iranian Northern Drilling Company (NDC) untuk pengembangan kilang minyak di Laut Kaspia.
Terhadap negara-negara Asia Tengah, Iran menitikberatkan pada negara-negara yang mempunyai kedekatan budaya seperti Tajikistan dan Afghanistan Barat, walaupun secara keseluruhan strateginya juga mencakup Uzbekistan and Armenia. Iran menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur seperti pembangunan saluran Anzab yang akan menghubungkan bagian utara dan selatan dari Tajikistan sekaligus menyediakan koridor dari Cina melalui Asia Tengah menuju Teluk Persia . Iran Juga membangun pembangkit hidroelektrik di Tajikistan dengan investasi total 700 juta dolar. Pada 2005, Iran juga membangun sarana kereta api menuju Heart untuk mempermudah transportasi barang dari Rusia, China dan Asia Tengah melewati Iran yang akan melalui Teluk Persia . Jalan kereta api lain, Bafq-Mashhad, dibangun pada 2004 untuk mempercepat perjalanan dari Asia Tengah ke Teluk Persia. Perdagangan dengan Turkmenistan and Uzbekistan juga terus meningkat hingga mencapai 450 juta dolar pada 2006 . 70% perusahaan Iran juga mempunyai kantor perwakilan di Uzbekistan. Negara-negara Asia Tengah ini membantu pencapaian nuklir Iran dengan cara damai karena Iran juga beberapa kali menjadi mediator dalam perselisihan negara-negara Asia Tengah.

Posisi Strategis Geopolitik Asia Tengah Bagi Keamanan Iran
Arti penting SCO adalah sebagai buffer dalam menghambat peningkatan kekuatan militer AS di Asia Tengah sekaligus mengusir tentara AS dari sana. AS telah menempatkan pasukannya di pantai timur Asia Tengah sehingga China menjalin kerjasama latihan militer dengan kekuatan asing lainnya di Kyrgyzstan pada 2002 untuk mencegah AS mengepung Asia Tengah. Dengan bergabung dalam SCO, Iran tidak perlu mengangkat senjata dan berkonfrontasi sendirian dengan AS karena negara besar lain yang merupakan anggota SCO seperti China dan Rusia juga mempunyai kepentingan untuk hengkangnya AS dari Asia Tengah.
Peta di bawah menunjukkan bagaimana keadaan geografis negara-negara ‘musuh’ AS mengunci Iran dan Asia Tengah.

Organisasi ini menolak keinginan AS untuk menjadi observer dan demokratisasi AS untuk mengurangi kehadiran militer AS di Asia Tengah.
Kepentingan ini dapat dikatakan berhasil mengingat dalam kerangka SCO, Uzbekistan telah berhasil mengusir tentara AS keluar dari wilayahnya. Keluarnya militer AS dari Uzbekistan mempunyai arti yang sangat penting bagi Iran karena pangkalan udara Karshi-Khanabad di Uzbekistan adalah pangkalan kunci bagi pasukan AS untuk melakukan serangan ke Afghanistan. Sebanyak 1.000 tentara AS juga menggunakan Bandara Internasional Manas, Kyrgyzstan, sebagai wilayah lalu-lintas udara dan pengisian bahan bakar untuk menopang operasi militer di Afghanistan.
Dengan keluarnya AS dari Uzbekistan maka akan mengurangi instabilitas politik Iran di wilayah perbatasan sekaligus beban Iran yang selama 20 tahun ini harus menerima 2 juta pengungsi Afghanistan. Selain itu, kerjasama Iran dengan Asia Tengah juga mencakup kerjasama di bidang pemberantasan peredaran obat-obatan terlarang. 4 dari 6 rute utama pengiriman obat-obatan ilegal dari Afghanistan ke Eropa pasti melewati Tajikistan dan Turkmenistan yang merupakan negara di Asia Tengah. Pendapatan dari perdagangan obat ilegal telah menjadi salah satu sumber pemasukan bagi kawasan tersebut. Berdasarkan United Nations Office of Drug and Crime, pendapatan dari perdagangan obat ilegal setara dengan 7 % GDP kawasan itu pada 2001 . Dengan bergabung dalam Shanghai Cooperation Organization, Iran dapat mengontrol penyelundupan obat terlarang menuju Afghanistan sehingga juga mengatasi penyelundupan obat terlarang ke negaranya.

Kesimpulan:
Asia Tengah, baik dalam kerangka SCO ataupun berdiri sendiri, mempunyai arti yang sangat strategis bagi Iran, baik sebagai sumber energi maupun keuntungan pertahanan keamanan yang didapat dari posisi geopolitis negara-negara itu. Keamanan ini meliputi keamanan dari terorisme, obat-obatan terlarang maupun ancaman invasi dari AS. Keamanan yang didapat juga menyentuh aspek ekonomi. Oleh karena itu, aksesi Iran ke dalam SCO menurut skenario penulis mempunyai probabilitas yang tinggi untuk menjadi fokus geostrategi Iran dan dengan demikian tesis yang diajukan penulis dalam kajian ini terbukti.
Referensi:
Anonim.The New Great Game: Energy And Geo-strategy In Central Asia
Hooglund, Eric. 2007.Iran.Microsoft® Student 2008 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation.
John Cox, William.2007.War Without Win – Iran White Paper. http://www.informationclearinghouse
L Afrasiabi, Kaveh. Iran plays the Central Asia card. http://www.atimes.com diakses pada 25 Juni 2009
Short, J.R..1993.An Introduction to Political Geography,London:Routledge
T. Klare, Michael.2005.Oil, Geopolitics, and the Coming War with Iran.www.globalpolicy.igc.org
http://www.okezone.com
http://www.eurasianet.org
http://www.atimes.com
http://www.republikaonline.com

Leave a Comment »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment

Blog at WordPress.com.